Pada tahun 2015, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah menetapkan serangkaian tujuan dan target terkait aspek lingkungan, ekonomi, dan sosial: 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). SDGs mengikuti Tujuan Pembangunan Milenium (MDGs), yang ditetapkan pada tahun 2000, yang berfokus pada pengentasan kemiskinan. SDGs adalah kerangka kerja pembangunan berkelanjutan pertama yang disetujui di tingkat internasional dan menyerukan kepada semua negara dan telah digunakan sebagai alat komunikasi untuk melaporkan hasil implementasinya (Martens, 2017). 17 SDGs dengan 169 target dan 232 indikator berfokus pada serangkaian yang sangat penting untuk mencapai pembangunan berkelanjutan (Backes, 2022).
LCA mungkin tidak hanya mendukung pemantauan SDGs (Sala & Castellani, 2019), namun juga perbandingan opsi dan solusi dalam hal keberlanjutannya, serta identifikasi sinergi dan trade-off di antara SDGs. Penilaian siklus hidup (LCA) adalah metode standar (ISO, 2006) untuk menilai potensi dampak lingkungan yang terkait dengan suatu produk, proses, atau sistem, sepanjang siklus hidupnya, yaitu dari ekstraksi bahan mentah hingga akhir produksi. Dengan memperhitungkan masukan dan keluaran (masing-masing bahan, energi, dan emisi) pada setiap langkah siklus hidup produk, hal ini mendukung identifikasi titik dampak dan perbandingan pilihan (Filho, 2021). LCA adalah metode penilaian multi-kriteria karena mencakup berbagai macam tekanan dan dampak terhadap kesehatan manusia, kesehatan ekosistem, dan ketersediaan sumber daya. LCA adalah salah satu metodologi yang berkaitan dengan dimensi keberlanjutan lingkungan.
Life Cycle Sustainability Assessment (LCSA) adalah kerangka penilaian yang memungkinkan untuk mengukur kinerja keberlanjutan suatu produk atau layanan sepanjang siklus hidupnya. Kerangka tersebut melengkapi penilaian dampak lingkungan (LCA), dengan dimensi ekonomi (LCC) dan sosial (S-LCA). LCA memberikan pendekatan terstruktur untuk menilai proses dan sistem serta mengukur emisi dan dampak lingkungan. LCC berfokus pada aliran yang terkait dengan produksi dan konsumsi barang dan jasa (Rodger, 2018) dan mengikuti sistematika LCA, mencakup biaya sepanjang siklus hidup. Kerangka kerja LCSA menggambarkan gagasan penerapan LCA, LCC, dan SLCA yang saling melengkapi pada unit fungsional yang sama dan batas sistem yang setara. Keuntungan LCSA adalah transparansi dan identifikasi potensi trade-off, mengarah pada kerangka penilaian yang harmonis dan sistematis, dengan tujuan mengintegrasikan dimensi lingkungan dan sosial-ekonomi, sehingga bisa menjadi metode dalam mendukung SDGs.
Comments are closed