(Photo credit: Manavalan et al., 2019)

Konsep ekonomi sirkular (CE) mewakili salah satu pendekatan paling menjanjikan dalam mengatur kegiatan ekonomi berkelanjutan di masa depan. CE mengacu pada sistem regeneratif yang meminimalkan masukan sumber daya dan limbah, emisi, dan kebocoran energi dengan memperlambat, menutup, dan mempersempit lingkaran material dan energi (Geissdoerfer et al., 2017). Meskipun bukan hal baru, CE baru-baru ini muncul di panggung global sebagai sebuah prinsip pengorganisasian yang potensial di mana berbagai pemangku kepentingan di bidang ekonomi, politik dan sosial dapat bersatu dalam upaya mereka untuk menarik bumi dari jurang bencana lingkungan (Ghisellini et al., 2016). Komisi Eropa memperkirakan bahwa peralihan ke CE yang berfungsi akan meningkatkan PDB Eropa hampir 0,5% pada tahun 2030 dan peningkatan lapangan kerja akan menjadi sekitar 700 ribu dibandingkan dengan kasus dasar aktual dan peningkatan PDB relatif sebesar 7% dengan skenario pembangunan saat ini (Hazen et al., 2021).

Manajemen rantai pasokan global yang efisien sangat penting untuk memajukan CE. Rantai pasokan adalah unit tindakan utama sehubungan dengan penerapan dan keberhasilan CE, dan akan menjadi fondasinya. Ekonomi sirkular merangsang pertumbuhan signifikan bagi organisasi rantai pasokan karena kesadaran terhadap lingkungan, konservasi energi, dan atmosfer persaingan global. Karena faktor-faktor ini, tanggung jawab ini bukan hanya tanggung jawab satu organisasi saja, tetapi juga tanggung jawab seluruh pemangku kepentingan dalam rantai pasokan. Perubahan iklim, polusi, dan ekspektasi pelanggan menyimpulkan kinerja keberlanjutan suatu organisasi. Sebelumnya, ekonomi sirkular direpresentasikan sebagai pendekatan teoritis, namun kini industri sudah mulai melihat peluang untuk menerapkannya (Manavalan et al., 2019). Selain persaingan global, desakan peraturan pemerintah untuk membuat produk ramah lingkungan mendorong organisasi untuk fokus pada keberlanjutan dalam praktik rantai pasokan.

Sustainable Supply Chain Management (SSCM) mendefinisikan kembali efisiensi operasional dan dapat menciptakan tren pertumbuhan strategis organisasi di masa depan. Menemukan jalur baru untuk mendukung SSCM dalam ekonomi sirkular menjadi hal yang penting jika batasan keberlanjutan ingin diperluas. Ekonomi sirkular terutama berfokus pada pemanfaatan sumber daya, konservasi energi, dan pengelolaan aliran fisik barang dalam sistem rantai pasokan secara efektif di antara para pemangku kepentingan (Zhu et al., 2018). Konsep yang membantu rantai pasokan dalam jalur ekonomi sirkular adalah simbiosis industri dengan tujuan meningkatkan manfaat maksimal dari sumber daya, produk, konsumsi energi dan mensinergikannya untuk mencapai keberlanjutan yang lebih baik di seluruh rantai pasokan. Selain itu, ekonomi sirkular mendorong praktik lingkungan terbaik dengan menghasilkan produk berkelanjutan dan menggunakan kembali bahan-bahan tersebut, sehingga membantu pertumbuhan ekonomi negara.

Comments are closed