Dunia telah memasuki era Industri 4.0, dan sejalan dengan transformasi ekonomi struktural yang diakibatkan oleh Revolusi Industri ke-4, peran inovasi didefinisikan mampu sebagai pendorong transformasi dan otomatisasi digital. Dalam skenario seperti ini, inovasi juga diarahkan untuk memungkinkan negara-negara mencapai efisiensi energi, baik dengan meningkatkan proses produksi yang ada, atau dengan mempromosikan solusi energi terbarukan. Namun, meskipun ada upaya terus-menerus untuk mengurangi konsumsi energi, permintaan energi secara global terus meningkat, dan kualitas lingkungan pun memburuk. Di era Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), isu ini menjadi semakin mengemuka (Chen, 2021). Oleh karena itu, para pembuat kebijakan dan pemangku kepentingan semakin mengalihkan perhatian mereka terhadap pengurangan konsumsi energi melalui pencapaian efisiensi energi. Untuk mencapai efisiensi energi yang didorong oleh inovasi, diperlukan difusi inovasi yang tepat.

Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk dan pertumbuhan ekonomi, maka kebutuhan akan energi pun semakin meningkat, dengan rata-rata kenaikan permintaan listrik global sebesar 2,9%. Menurut Wang (2020), seiring dengan perkembangan teknologi, efisiensi energi mengikuti transformasi sektoral. Konsekuensinya, efisiensi energi diperkirakan akan mengalami transformasi. Laporan IISD (2018) membahas evolusi efisiensi energi melalui transisi ekonomi, dan perannya dalam memastikan pembangunan berkelanjutan. Dalam laporan yang diterbitkan oleh PBB (2020), aspek serupa telah dibahas dari perspektif mendorong inisiatif energi hijau melalui transisi ekonomi. Dari perspektif ini, dapat diasumsikan pentingnya transformasi ekonomi dalam membentuk evolusi efisiensi energi.

Efisiensi energi global, yang diukur sebagai konsumsi energi per unit PDB, telah berkurang sepertiganya sejak tahun 1990 hingga 2015. Lebih khusus lagi, intensitas energi telah berkurang di hampir seluruh wilayah di dunia, dengan penurunan intensitas energi yang sangat besar di seluruh dunia (Paramati, 2022). Selain itu, peningkatan efisiensi energi dapat dilakukan dengan investasi yang signifikan dalam otomatisasi baru yang rendah karbon, energi terbarukan, dan infrastruktur energi. Kemajuan teknologi terkait lingkungan dapat menyebabkan penurunan konsumsi energi dan peningkatan efisiensi energi. Teknologi ini dapat membantu mengurangi dampak negatif penggunaan energi dan mendorong negara-negara untuk memikirkan kembali bagaimana energi dikonsumsi dalam berbagai aktivitas. Penggunaan sumber daya yang efisien melalui daur ulang dan penghapusan limbah dapat mengurangi konsumsi energi.

Comments are closed